Senin, 14 April 2014

MACAM MACAM GAYA BONSAI

Dalam Membentuk Bonsai terdapat beberapa acuan gaya tertentu sebagai panduan. Beberapa gaya tersebut antara lain:
1. Gaya Leaning (Condong).




Gaya ini membuat bonsai seakan-akan seperti pohon besar yang condong atau miring ke arah tertentu, baik kir, kanan, dan belakang.Untuk Gaya ini Bonsai di upayakan agar tidak condong ke depan karena secara estetika akan merusak pandangan.
2. Gaya Semi Cascade (Semi Air terjun).







Gaya ini menampakkan bahwa sebuah bonsai setengah menjulur ke bawah hampir mirip air terjun. Memandang bonsai jenis ini membawa kita pada indahnya pemandangan pepohonan yang tumbuh di jurang.
3. Gaya Formal Upright (tegak lurus).




Gaya ini menampilkan bonsai dengan batang yang tegak lurus dan terlihat formal. Layaknya pohon biasa yang tumbuh di tanah datar sehingga tampak tegak lurus dan kokoh.
4. Gaya Informal Upright (Tegak Meliuk).


Gaya ini menampilkan bonsai tegak tetapi tidak lurus, terkadang meliuk atau bengkok kiri, atau kanan, atau bealakang. Ini menampakkan fenomena alam bahwa tidak semua pohon berdiri tegak dan lurus.
5. Gaya Cascade (Air Terjun).






Gaya ini menampilkan bonsai yang mirip air terjun dengan batang dari atas menjulang ke bawah layaknya air terjun. Melihat bonsai jenis ini mengingatkan kita pada indahnya air terjun di pegunungan yang tinggi menjulang.
6. Gaya Roots Over Rock (Menumpang di Atas Batu).





Bonsai dengan gaya ini menampilkan perpaduan antara keindahan batu yang dililit akar bonsai dengan keindahan bonsai itu sendiri.
7. Gaya Double Trunk (Batang Ganda).



Kalau kita melihat ke alam terkadang nampak ada pohon yang batang besarnya bercabang dua. Maka dalam dunia bonsai model ini dipakai menjadi salah satu gaya. Model ini tidak kalah indahnya dengan model yang lain.
8. Gaya Windswpt (Tertiup Angin).


Gaya ini mengingatkan kita pada pohon-pohon di pinggir pantai yang dahan dan daunnya menjulur ke satu arah saja karena tiupan angin laut yang kencang. Dalam membentuk model ini dahan dan ranting kita arahkan pada satu arah supaya terluhat seperti tertiup angin.
9. Gaya Raft (Batang Banyak) .


Gaya ini mirip rakit yang diikat dari beberapa dahan kemudian di pakai para nelayan ketika di sungai. Dengan menonjolkan beberapa batang yang akarnya tampak menyatu akan menimbulkan citra tersendiri dalam keindahan bonsai.
10. Gaya Group (berkelompok).





Gaya ini menampilkan bonsai seakan-akan tumbuh seperti di hutan, berhimpitan stau dengan yang lainnya. Dengan menggunakan gaya ini bonsai akan menampakkan dirinya seolah-olah hidup di alam bebas.

Beberapa gaya di atas tentu tidak harus mutlak ditiru, karena pada dasarnya membentuk bonsai adalah kreasi tangan–tangan seniman yang tentu punya gaya dan cita rasa tersendiri, selain itu juga masih banyak model lain untuk bisa dikembangkan menjadi salah satu gaya dalam bonsai. Yang terpenting beberapa gaya ini bisa menjadi acuan dasar dalam membentuk bonsai.