Dalam Membentuk Bonsai terdapat beberapa acuan gaya tertentu
sebagai panduan. Beberapa gaya tersebut antara lain:
1. Gaya Leaning (Condong).
Gaya ini membuat bonsai seakan-akan seperti pohon besar yang
condong atau miring ke arah tertentu, baik kir, kanan, dan belakang.Untuk Gaya
ini Bonsai di upayakan agar tidak condong ke depan karena secara estetika akan
merusak pandangan.
2. Gaya Semi Cascade (Semi Air terjun).
Gaya ini menampakkan bahwa sebuah bonsai setengah menjulur ke
bawah hampir mirip air terjun. Memandang bonsai jenis ini membawa kita pada
indahnya pemandangan pepohonan yang tumbuh di jurang.
3. Gaya Formal Upright (tegak lurus).
Gaya ini menampilkan bonsai dengan batang yang tegak lurus dan
terlihat formal. Layaknya pohon biasa yang tumbuh di tanah datar sehingga
tampak tegak lurus dan kokoh.
4. Gaya Informal Upright (Tegak Meliuk).
Gaya ini menampilkan bonsai tegak tetapi tidak lurus, terkadang
meliuk atau bengkok kiri, atau kanan, atau bealakang. Ini menampakkan fenomena
alam bahwa tidak semua pohon berdiri tegak dan lurus.
5. Gaya Cascade (Air Terjun).
Gaya ini menampilkan bonsai yang mirip air terjun dengan batang
dari atas menjulang ke bawah layaknya air terjun. Melihat bonsai jenis ini
mengingatkan kita pada indahnya air terjun di pegunungan yang tinggi menjulang.
6. Gaya Roots Over Rock (Menumpang di Atas Batu).
Bonsai dengan gaya ini menampilkan perpaduan antara keindahan
batu yang dililit akar bonsai dengan keindahan bonsai itu sendiri.
7. Gaya Double Trunk (Batang Ganda).
Kalau kita melihat ke alam terkadang nampak ada pohon yang
batang besarnya bercabang dua. Maka dalam dunia bonsai model ini dipakai
menjadi salah satu gaya. Model ini tidak kalah indahnya dengan model yang lain.
8. Gaya Windswpt (Tertiup Angin).
Gaya ini mengingatkan kita pada pohon-pohon di pinggir pantai
yang dahan dan daunnya menjulur ke satu arah saja karena tiupan angin laut yang
kencang. Dalam membentuk model ini dahan dan ranting kita arahkan pada satu
arah supaya terluhat seperti tertiup angin.
9. Gaya Raft (Batang Banyak) .
Gaya ini mirip rakit yang diikat dari beberapa dahan kemudian di
pakai para nelayan ketika di sungai. Dengan menonjolkan beberapa batang yang
akarnya tampak menyatu akan menimbulkan citra tersendiri dalam keindahan bonsai.
10. Gaya Group (berkelompok).
Gaya ini menampilkan bonsai seakan-akan tumbuh seperti di hutan,
berhimpitan stau dengan yang lainnya. Dengan menggunakan gaya ini bonsai akan
menampakkan dirinya seolah-olah hidup di alam bebas.
Beberapa gaya di atas tentu tidak harus mutlak ditiru, karena
pada dasarnya membentuk bonsai adalah kreasi tangan–tangan seniman yang tentu
punya gaya dan cita rasa tersendiri, selain itu juga masih banyak model lain
untuk bisa dikembangkan menjadi salah satu gaya dalam bonsai. Yang terpenting
beberapa gaya ini bisa menjadi acuan dasar dalam membentuk bonsai.